Mungkin sudah banyak dari teman-teman
yang mendengar cerita ini, tapi menurut saya tidak ada salahnya saya
kembali menceritakan ini, sebuah pengingat bagi kita sebagai seorang
anak yang terlahir dari rahim seorang IBu.. :)
Suatu Sore, seorang anak menghampiri
ibunya di dapur. Kemudian anak tersebut menyerahkan selembar kertas yang
telah ditulisnya. Setelah sang Ibu mengeringkan tangannya dengan
celemek, lalu ia membaca tulisan itu dan inilah isinya :
untuk memotong rumput, dua ribu rupiah
untuk membersihkan kamar tidur, seribu rupiah
untuk pergi ke toko disuruh ibu, lima ratus rupiah
untuk membuang sampah, seribu rupiah
untuk nilai raport yang bagus, tigaribu rupiah
untuk membersihkan dan menyapu halaman, lima ratus rupiah
jadi jumlah UTANG IBU : DELAPAN RIBU LIMA RATUS RUPIAH
Sang Ibu memandang anaknya dengan penuh
harap. Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang Ibu, kemudian ia
mengambil pulpen, membalikkan kertasnya, lalu ia menulis :
Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, GRATIS
untuk setiap malam ibu menemani kamu, GRATIS
untuk mengobati kamu dan mendoakan kamu, GRATIS
untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurusmu, GRATIS
untuk seluruh jumlah harga cinta ibu adalah GRATIS
untuk semua mainan, makan dan baju semua GRATIS
“Anakku…. Seandainya kamu menjumlahkan semuanya, akan kau dapati bahwa seluruhnya adalah GRATIS..”
Seusai apa yang dibaca ibunya, sang anak
pun berlinang air mata kemudian sang anak menatap wajah ibunya, ia
berkata : ” Bu, aku sayang sekali sama ibu ” lalu anak itu mengambil
pulpen dan menuliskan kata dengan huruf besar : LUNAS
Bila kasih sayang seorang Ibu kepada
anaknya begitu dalam, padahal itu hanya 1 dari seratus bagian dari kasih
sayang Allah Ar Rohim yang dibagikan kepada seluruh makhluknya (
manusia, hewan ) di dunia ini. Maka karunia kasih sayang seperti apa
yang akan Allah berikan kepada penghuni surga nanti yang perbandingannya
99 bagian??
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
0 comments:
Posting Komentar